Senin, 08 September 2014

Pengertian dan Perbedaan Monitor CRT, LCD, LED dan Plasma

Monitor CRT (Cathode Ray Tube) atau sering dipanggil "monitor tabung" merupakan monitor yang disusun dengan mengunakan tabung sinar katode, yang lebih dapat dikenal dengan bentuknya besar. Meskipun monitor CRT tetap diproduksi, banyak pengguna yang meninggalkan monitor cembung dengan alasan bentuknya yang besar dan berat sehingga memerlukan ruang ekstra untuk menempatkan monitor.
Monitor CRT cenderung merusak mata dan juga melelahkan mata jika bekerja terlalu lama didepannya. Hasil penelitian juga menyebutkan pengguna yang cenderung terlalu lama bekerja didepan monitor jenis ini akan mempercepat penuaan secara fisik karena dapat memicu pertumbuhan uban menjadi lebih cepat akibat radiasi yang ditimbulkan olehnya.
Kelebihan Monitor CRT

  • Harga relatif lebih murah
  • Warna lebih akurat dan tajam
  • Resolusi monitor fleksibel
  • Perawatan mudah
  • Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle  

Kekurangan Monitor CRT
  • Konsumsi listrik yang lebih besar
  • Sinar radiasi yang berakibat kurang baik untuk manusia, baik otak, mata dan sel rambut
  • Bergantung pada refreshrate
  • Rentan distorsi, glare dan flicker
  • Dimensi yang besar dan berat sehingga memakan banyak ruang

Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang di susun dengan menggunkan 'cairan cristal', sehingga menjadi bentuk yang ramping, dan memberikan efek pada display yaitu lebih banyak warna di bandingkan dengan monitor jadul (CRT). Cara kerja monitor LCD yakni kristal cair di dalamnya disusun seperti sandwich antara potongan kaca terpolarisasi. Lampu neon dibelakang panel memancarkan cahaya yang melewati substrat pertama. Muatan listrik membuat sel-sel kristal menyelaraskan nada yang berbeda memungkinkan cahaya untuk lulus melalui substrat kedua. Hasilnya adalah warna yang menakjubkan yang ditampilkan pada layar, jadi tidak ada tabung katoda, tidak ada lagi radiasi, tidak ada lebih banyak kepala atau sakit mata.

Kelebihan Monitor LCD

  • Kualitas gambar lebih jernih dan tajam dari monitor CRT
  • Sinar yang dipancarkan oleh LCD tidak melelahkan mata
  • Konsumsi listrik lebih hemat
  • Pengaturan display user frendly atau mudah
  • Dimensi yang tipis dan ringan sehingga menghemat ruang

Kekurangan Monitor LCD

  • Layar LCD cenderung lebih sensitif
  • Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
  • Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
  • Response time dan ghosting
  • Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel

Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD dengan pengembangan lebih lanjut dari LCD yang memiliki efek display peningkatkan pada warna yang ditampilkan yaitu lebih banyak variasi warnanya. Karena penggunaan Light Emitting Diode sebagai back-sumber cahaya, dari sebelumnya monitor LCD menggunakan CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp) sebagai sumber cahaya di belakang. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner. Monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 40 – 70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.

Kelebihan Monitor LED

  • Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
  • Konsumsi listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan LCD
  • Usia pemakaian LED lebih pajang
  • Ukuran yang lebih slim lebih ringan dari pada LCD
  • Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD

Kekurangan Monitor LED

  • Harga lebih mahal dibandingkan LCD
  • Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif

Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT. Plasma adalah sebuah layar datar emisif dimana cahaya dihasilkan oleh fosfor yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua layar datar. Gas yang dilepaskn tidak melepaskan merkuri. 

Monitor plasma (Panel Display Plasma) menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan gambar-gambar, sehingga kombinasi dan reproduksi warnanya yang dihasilkan sangat baik dan interaktif. Meskipun demikian masih jarang yang menggunakan Monitor Plasma karena harganya yang cukup tinggi.

Kelebihan Monitor Plasma

  • Display plasma hampir menyerupai kemampuan monitor CRT, dengan contrast ratio tinggi (10.000 : 1)
  • Reproduksi warna sangat baik dan level black rendah
  • Hampir tidak ada reponse time dan sudut pandang (viewing angle) sangat baik
  • Bentuk ramping

Kelemahan Monitor Plasma

  • Harga relatif mahal
  • Memiliki ukuran pixel pitch yang besar
  • Memiliki bobot yang sangat besar
  • Konsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi
  • Cell plasma untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD

http://info-tipstrik.blogspot.kr/2013/02/pengertian-dan-perbedaan-monitor-crt.html

Senin, 01 September 2014

– Perkembangan teknologi komunikasi khususnya pada smartphone yang semakin canggih ternyata juga berimbas pada hardware yang digunakannnya, salah satu contohnya adalah komponen layar. Jika sepuluh tahun yang lalu, perangkat telpon masih menggunakan layar berjenis monokrom, kini sudah ada bermacam layar dengan kemampuan menampilkan warna hingga 16 juta warna. Saat ini jenis layar yang populer digunakan pada smartphone adalah AMOLED, TFT, dan IPS LCD. Ketiganya menawarkan beberapa kelebihan ketika diaplikasikan pada smartphone, lalu apa perbedaan AMOLED, IPS LCD dan TFT ? untuk mengetahuinya berikut ini hargadroid berikan pengertian serta kelebihan kekurangan masing-masing :

Layar AMOLED
AMOLED merupakan kependekan dari Active Matrix Organic Light Emitting Diode. AMOLED dipopulerkan oleh Samsung, sejatinya layar jenis ini merupakan perkembangan dari OLED. OLED memiliki komponen padat berupa film tipis yang mengandung molekul organik. Komponen ini akan menyala ketika teraliri listrik.

Kelebihan layar AMOLED

  • Kecerahan warna yang sangat tinggi

  • Warna hasil foto atau video tampak stabil berkat adanya pengaturan warna RGB

  • Lebih hemat daya sampai 40% dibanding layar jenis TFT

  • Terlihat jernih walau terpapar sinar matahari.

Kekurangan layar AMOLED

Perangkat yang menggunakan AMOLED memiliki harga yang relatif tinggi, karena teknologi layar ini terbilang masih baru.

IPS LCD
IPS LCD mulai populer sejak kemunculan layar sentuh dan sistem operasi Android, biasanya layar jenis ini kita jumpai pada smartphone kelas menengah ke atas. IPS (In Plane Switching) adalah teknologi panel LCD yang dapat menampilkan warna lebih cerah. IPS LCD memiliki kelebihan pada hasil gambar fotografi yang sangat bagus. Namun IPS LCD memiliki kekurangan dengan menghabiskan konsumsi daya yang cukup besar, selain itu kecerahan yang dihasilkan tidak terlalu sempurna.

TFT
TFT atau Thin Film Transistor  adalah layar yang sudah umum dijumpai pada perangkat ponsel. Layar jenis ini menggunakan teknologi LCD yang memberikan resolusi serta kedalaman warna yang cukup baik. Kelebihan layar TFT adalah memiliki tampilan yang tajam dan respon sentuh cukup cepat. Hanya saja layar TFT memiliki kekurangan di sektor konsumsi baterai yang boros.

Itulah perbedaan antara AMOLED, IPS LCD dan TFT. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai rujukan sebelum Anda memutuskan untuk memilih perangkat smartphone.

http://www.hargadroid.com/2013/12/perbedaan-amoled-ips-lcd-dan-tft-mana-yang-lebih-bagus.html

Perbedaan Baterai Gadget | NiCD, NiCad, NiMH, Li-Ion, Li-Po

sekarang ini kita telah banyak menemui gadget yang sangat berguna dan membantu kehidupan anda dalam media komunikasi. dan sebagian besar dari gadget – gadget tersebut telah menggunakan baterai rechargeable sebagai tenaga utamanya. namun tahukah anda juga baterai rechargeable memiliki banyak sekali jenis dan perdedaanya, berikut kami akan berikan ulasan pada anda mengenai perbedaan baterai rechargeable menurut jenis – jenisnya

NiCD / NiCad

NiCD
baterai ini merupakan singkatan dari nickel – cardimium battery dan memiliki kapasitas yang paling besar dan merupakan baterai rechargeable yang paling tua. dahulu ponsel – ponsel menggunakan baterai jenis ini dan sekarang mulai tergusur karena berat dan besarnya bentuk fisik dari baterai ini.
perawatan dari baterai ini juga cukup merepotkan karena anda diharuskan untuk men charge atau mengisi ulang baterai ini dalam keadaan yang benar – benar kosong. baterai ini juga memiliki memory effect permanen sehingga jika baterai jenis ini tidak di charge dengan cara yang benar, lama kelamaan akan menurunkan kapasitas dari baterai ini dan akhirnya akan mati total.

NiMH

NiMH
baterai NiMH adalah singkata dari nickel Metal Hydride, baterai jenis ini merupakan generasi yang lebih ramah lingkungan serta memiliki fisik yang lebih ringan dan kecil dibandingkan dengan baterai NiCD. meskipun terbilang ramah lingkungan, tetap saja anda tidak dapat membuang baterai ini sembarangan karena ada proses khusus untuk mendaur ulang baterai ini.
untuk pengisian daya dari baterai ini hampir sama dengan baterai NiCD uakni sebaiknya melakukan pengisian ulang di saat baterai benar – benar dalam keadaan kososng. bahkan andapun dapat melakukan pengisian ulang ketika baterai benar – benar dalam keadaan yang sangat kososng namun efek yang mungkin ditimbilkan baterai ini akan cepat habis dan akan kembali memiliki performa seperti semula saat anda telah menghabiskan baterai dan mengisinya kembali

Li-Ion

Li-Ion
baterai Li-Ion merupakan singkatan dari Lithium Ion. dan baterai jenis ini sekarang sedang digunakan di berbagai macam gadget seperti ponsel, smartphone, kamera dan lain – lain. sangat berbeda dengan kedua jenis baterai di atas, baterai ini tidak lagi memiliki memori effect dan dapat di isi ulang sebelum baterai benar – benar dalam keadaan kosong.
dan umur dari baterai ini tergantung seberapa banyak anda melakukan charging atau pengisian ulang. faktor lain yang dapat menurunkan performa dan kapasitasnya yakni kelebihan waktu charging atau dapat dikatakan dengan over charge

Li-Po

Li-Po
baterai Li-Po merupakan singkatan dari Lithium Polymer yang juga merupakan generasi terbaru dari Li-Ion. baterai jenis ini memiliki variasi tegangan antara 2.7 sampai dengan 4.23 volt. dan lebihnya baterai ini telah terlindungi dari kondisi overcharge dengan membatasi tegangannya yang tidak lebih dari 4.35 volt.
untuk pengisian ulang dari baterai ini sebaiknya sangat menghindari baterai dalam keadaan kosong total atau saat indikator menunjukkan baterai benar – benar low bat atau lemah. karena jika baterai sudah benar – benar kosong akan menyebabkan baterai jenis ini susah di aktifkan karena baterai masih dalam keadaan belum pulih

http://www.sutekno.com/perbedaan-baterai-gadget-nicd-nicad-nimh-li-ion-li-po/